Ramalan Sauda



Ramalan Sauda

Anak laki-laki lebih berharga dari pada anak perempuan. Maka, setiap bayi perempuan yang lahir dikubur hidup-hidup sampai mati. Ituilah kebiasaan pada zaman jahiliah di Semenanjung Arab.
Ada seorang bayi perempuan yang akan di kubur hidup-hidup. Tanah sudah digali oleh penggali kuburan. Bayi perempuan itu diletakan di dasar lubang. Penggali kuburan siap menimbunnya dengan tanah.
“Jangan kubur anak itu! Biarkan dia hidup!” Tiba-tiba terdengar suara itu. “Kelak anak itu akan menjadi orang ternama!”
Penggali kuburan itu terkejut. Siapa yang berseru begitu? Ia menoleh ke sana ke mari. Tidak ada siapa-siapa selain dirinya dan bayi itu.penggali kuburan akan meneruskan perkerjaannya, tetapi suara itu kembali terdengar. Suara gaib datangnya dari langit.
Akhirnya penggali kuburan itu mengurungkan niatnya. Ia membawa pulang bayi perempuan itu. Diserahkannya bayi itu kepada ayahnya. Penggali kuburan juga menceritakan apa yang terjadi.
Ayah bayi perempuan itu mengurungkan niatnya untuk menguburkan anaknya hidup-hidup. Si bayi kemudian diberinya nama Sauda.
Ternyata setelah dewasa, Sauda menjadi perempuan ahli nujum. Namanya sangat terkenal. Ramalan-ramalannya sering jitu. Pada suatu hari, Sauda berada di tengah Kabilah (suku) Bani Zuhrah.
“Di tengah-tengah suku kalian akan lahir seorang Nadziirah yang akan melahirkan seorang Nadzir!” kata Sauda.
Nadziirah adalah perempuan juru ingat. Artinya, perempuan yang akan mengingatkan kaumnya ke jalan yang benar. Adapun Nadzir adalah laki-laki juru ingat.
Ramalan Sauda ini sangat mengembirakan semua orang dalam Kabilah Bani Zuhrah.
“Coba perlihatkan anak-anak perempuan kalian pada ku!” kata Sauda pula.
Orang-orang bani Zuhrah bergantian memperlihatkan anak perempuan mereka. Seorang demi seorang diperhatikan oleh Sauda. Setiap anak perempuan yang diteliti, ibunya berdebar-debar. Berharap anaknyalah yang bakal menjadi nadziirah.
Tiba giliran anak perempuan Wahab bin Abdu Manaf. Anak itu bernama Aminah binti Wahab. Ia diteliti oleh Sauda. Kening perempuan ahli nujum itu berkerut-kerut.
“Inilah dia nadziirah yang akan melahirkan seorang nadzir!” seru Sauda dengan yakin.
Tentu saja Wahab bin Abdul Manaf gembira sekali.ramalan Sauda terbukti di kemudian hari. Aminah binti nWahab menikah dengan Abdullah bin Abdul Muthalib. Mereka di karuniai seorang anak bernama Muhammad. Kelak anak ini akan menjadi juru ingat manusia. Menjadi nabi utusan Allah swt. Mendakwahkan agama Islam yang di wahyukan kepadanya.

Mashuri, Sofiah. 2009. 31 Cerita Bada Isya 1. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Pilihan Ganda Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari K-13

STATISTIKA DASAR

Soal Pilihan Ganda Usaha dan Pesawat Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari K-13