Orang Tak Berilmu
Orang Tak Berilmu
Anak perempuan Sufyan bin Uyainah terkenal cantik jelita. Oleh
karena itu, banyak jejaka yang ingin meminangnya. Tetapi mereka segan terhadap
Sufyan bin Uyainah karena ia orang yang sangat terpandang. Selain kaya-raya, ia
juga orang yang sanagt berilmu. Ia menguasai ilm agama dan ilmu pengetahuan
yang luas.
Pada suatu hari, datang seorang pemuda. Sufyan bin Uyainah
menyambut pemuda itudengan gembira. Pemuda itu adalah kemenakannya, yaitu anak
saudara lelakinya.
“Apa maksudmu datang kerumah pamanmu ini ?” tanya Sufyan bin
Uyainah kepada kemenakannya itu.
“Jika diperkenankan, saya akan meminang putrid paman,” jawab
pemuda itu.
“Ooo … itu sangat menggembirakan pamanmu ini. Kalian memang
pasangan yang sepadan.”
Pemuda itu gembira bukan main. Ternyata meminang gadis impiannya
mudah sekali. Tidak seperti yang dibayangkan semula. Tetapi apa benar begitu ?
“Dudukalah yang santai,” kata Sufyan bin Uyainah kemudian. “
Riwayatkan kepadaku sepuluh hadis Rasulullah.”
Pemuda itu terkejut. Ia memang orang Islam. Anutan orang Islam
adalah Al-Q ur’an dan hadis Rasulullah,
tetapi ia tidak tau sebuah hadis pun.
“Maaf, paman. Saya … saya tidak bisa …,” kata pemuda itu
terbata-bata.
“Kalau begitu, bacakan sepuluh ayat Al-Qur’an.”
Pemuda itu makin bingung. Keningnnya berkeringat. Masya Allah !
Satu ayat pun dia tidak bisa !
“Maaf, Paman. Saya … saya tidak hafal ayat-ayat Al-Qur’an.”
Sufyan bin Uyainah menggelengkan kepalanya.
“Baiklah. Kalau begitu, lagukan saja sepuluh bait syair,”
katanya kemudian.
“Oh … sepuluh bait syair ? Maaf, Paman … maaf …”
“Tidak bisa ?”
“Tidak, Paman.”
“Tidak bisa membaca Al-Qur’an, tidak bisa meriwyatkan hadis,
tidak bisa melaguakan syair ? Bagaimana aku merelakan putriku untuk pemuda yang
sama sekali tidak berilmu seperti kamu ?” seru Sufyan bin Uyainah. “Tetapi
baiklah, kedatanganmu ku hargai.”
Sufyan bin Uyainah lalu menyuruh pembantunya memberikan uang
sebanyak sepuluh ribu dirham kepada kemenakannya, sebagai penghargaan bagi
kedatangannya. Dirham adalah satuan mata uang Arab pada zaman dulu. Uang
sepuluh ribu dirham itu banyak sekali.
Sekalipun mendapat uang banyak, pemuda itu sedih sekali.
Pinangannya ditolak karena dia tidak berilmu.
Mashuri, Sofiah.
2009. 31 Cerita Bada Isya 1. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Komentar
Posting Komentar