Penyakit Aneh Raja Tubba’
Penyakit Aneh Raja Tubba’
Raja Tubba’ adalah penguasa di negeri Himyar. Pada suatu
hari, ia dalam perjalanan ke negeri Yaman. Ia diiringi oleh segenap para
menteri dan hulubalangnya. Untuk mencapai Yaman, mereka harus melewati Mekah.
Ada beberapa or ang lelaki dari kanilah (suku) Bani
Hudzail yang menghdap Raja Tubba’.
“Kalian siapa ?” tanya Raja Tubba’.
“Kami penduduk Mekah. Di kota kami ada bangunan tua
bernama Kabah. Di sana tersimpan harta yang tak ternilai banyaknya.
“Harta siapa ?”
“Sejak zaman dulu, raja-raja yang berkuasa sebelum
Paduka sering berziarah ke Kabah. Mereka meletakan harta-benda yang tidak
ternilai ke dalam bangunan itu sebagai penghormatan.”
Tubba’ tergiur juga.ia ingin menguasai harta itu. Diperintahkannya
segenap pasukannya menuju Mekah. Tubba’ akan menguras habis harta benda yang
ada di dalam Kabah. Tetapi apa yang terjadi ?
Tiba-tiba saja Raja Tubba’ terserang penyakit aneh. Kepalanya
membengkak mengeluarkan nanah yang berbau busuk. Kaki tangannya mengecil dan
kering. Matanya pun buta. Penyakit aneh itu belum dikenal orang. Baru saja Raja
Tubba’ yang terserang penyakit itu.
Tabib-tabib dipanggil dari seluruh penjuru. Tetapi tidak
seorang tabib pun yang bisa menyembuhkan penyakit aneh itu.
Datang dua orang tabib Yahudi menghadap Raja Tubba’. Mereka
memeriksa keadaan Raja Tubba’ yang sangat mengerikan itu.
“Mungkin Baginda bermaksud buruk terhadap Kabah ?”
tanya salah seorang tabib Yahudi itu.
“Betul. Aku akan mengambil harta di dalamnya.”
Kedua tabib itu terkejut. Raja Tubba’ kemudian
menceritakan tentang orang-orang Bani Hudzail itu.
“Baginda, ketahuilah bahwa Kabah itu rumah ibadah
yang dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Orang-orang Bani
Hudzail itu akan menjerumuskan Baginda dan segenap bala tentara Baginda. Sebab siapa
pun yang bermaksud buruk terhadap Kabah pasti akan celaka”.
Kedua tabib itu kemudian menasehati Raja Tubba’. Sang
raja disarankan mengadakan upacara-upacara yang lazim dilakukan penduduk Mekah,
yaitu bertawaf (berjalan mengelilingi Kabah) sebagai penghormatan, menyembelih
ternak untuk fakir-miskin, mencukur rambut, merendahkan diri di hadapan Kabah,
dan sebagainya.
Nasihat itu dijalankan oleh Raja Tubba’. Ia menyembelih
ternak kurban banyak sekali. Juga member makan dan minum kepada penduduk Mekah
dengan makanan dan minuman yang lezat luar biasa.
Benar saja, Raja Tubba’ sembuh dari penyakitnya. Ia tinggal
selama enam hari di Mekah. Diperintahkanya tentara untuk menyelimuti Kabah
dengan kain yang sangat indah. Ia juga memerintahkan membuat pintu Kabah dan
kuncinya.
Orang-orang Bani Hudzail yang menipu itu dikejar dan
ditangkap. Mereka dijatuhi hukuman berat. Memang mereka bermaksud menjerumuskan
Raja Tubba’ dan bala tentaranya. Mereka tahu bahwa orang yang bermaksud buruk
terhadap rumah suci Kabah bakal celaka.
Mashuri, Sofiah.
2009. 31 Cerita Bada Isya 1. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Komentar
Posting Komentar