Istana Kaca



Istana Kaca

Nabi Sualaiman a.s. sedang bersama bala tentaranya. Mereka tediri dari manusia danjin. Hari itu Nabi Sulaiman mengetahui bahwa Ratu Bilqis dan negeri Saba akan datang.
“Siapa diantara kalian yang bisa memindahkan istana Ratu Bilqis ke sini sebelum Ratu Bilqis tiba?” tanya Nabi Sulaiman.
Ada jin yang sanggup melakukan itu. Jin itu berkata, “Hamba sanggup memindahkan istana itu sebelum pertemuan ini berakhir, Tuan ku.”
Hebat sekali kalau begitu. Tetapi ada seorang hulubalang dari golongan manusia menyahut, “Dengan perkenan Allah swt, hamba sanggup melakukannya dalam sekejap mata, Tuan ku.”
Nabi Sulaiman a.s mengejapkan mata. Ketika beliau membukakan mata, istana Ratu Bilqis benar-benar berada di hadapan beliau.
“Ini adalah salah satu karunia Allah,” kata Nabi Sulaiman. “Allah menguji apakah kita masih bisa bersyukur terhadap karunianya atau tidak. Jika kita tidak bersyukur, berarti kita menjadi sombong. Allah membenci makhluk yang sombong.”
Nabi Silaimman lalu memerintahkan supaya istana Ratu Bilqis di ubah. Diberi hiasan-hiasan yang indah sehingga menjadi lebih megah dari pada aslinya.
Tidak lama kemudian, datanglah Ratu Bilqis dan hulubalangnya. Ratu Bilqis terkejut melihat istanya berada di Negeri Nabi Sulaiman.
“Apakah istana Anda seperti ini?” tanya Nabi Sulaiman a.s.
“Tampaknya ya. Persis sekali. Tetapi yang ini lebih megah dan lebih indah. Bagaimana istana ini bisa berada di sini?”
“Kebesaran Allah memungkinkan apa saja bisa terjadi.”
Selain memindahkan istana Ratu Bilqis, Nabi Sulaiman a.s juga memerintahkan membangun istana kaca yang indah. Nabi Sulaiman mengajak Ratu Bilqis memasuki istana itu. Ratu Bilqis kagum bukan main menyaksikan istana berkilau-kilauan memantulakan istana matahari menjadi berwarna-warni. Seumur hidupnya ia belum pernah menyaksikan keindahan serupa itu.
Ketika memasuki istana kaca, Ratu Bilqis mengangkat gaunnya hingga sebatas lutut. Ia menyangka di lantai isatana itu ada air menggenang.
“Apa yang Anda lakukan ini?” tanya Nabi Sulaiman a.s. “Bagaimana mungkin di dalam istana ada genangan air? Itu adalah kaca yang berkilauan.”
Ratu Bilqis merasa sangat malu. “Oh, Tuhan ku. Selama ini aku telah berlaku keji dan bodoh dengan menyembah tuhan selain Engkau,” seru Ratu Bilqis. “SesungguhnyaEngkaulah Tuhan Semesta Alam. Kini aku memeluk agama-Mu dan aku menyerahkan diriku semata-mata untuk menyembah-Mu.”
Ratu Bilqis dan seluruh bala tentaranya masuk Islam, juga seluruh rakyat di negerinya. Mereka menyembah Allah swt, Tuhan Yang Maha Kuasa. Tiada Tuhan selain Dia.

Mashuri, Sofiah. 2009. 31 Cerita Bada Isya 1. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Pilihan Ganda Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari K-13

STATISTIKA DASAR

Soal Pilihan Ganda Usaha dan Pesawat Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari K-13