Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

RESUME BUKU BENTURAN ANTAR PERADABAN KARANGAN SAMUEL P. HUNTINGTON

RESUME BUKU BENTURAN ANTAR PERADABAN KARANGAN SAMUEL P. HUNTINGTON Paska perang dingin, dari waktu kie waktu, politik global semakin bersifat multipolar dan multisivilisasional. Sepanjang sejarah umat manusia, hubungan antar peradaban tidak menampak dengan jelas, tersamar. Itulah sebabnya, mengapa dengan dimulainya era modern sejak 1500 M, politik global memiliki dua demensi. Dalam dunia baru ini, konflik-konflik yang paling mudah menyebar dan sangat penting sekaligus paling berbahaya bukanlah konflik antar kelas sosial, antara golongan kaya dengan golongan miskin, atau antara kelompok-kelompok (kekuatan) ekonomi lainnya, tetapi konflik anatara orang-orang yang memiliki entitas-entitas budaya yang berbeda-beda. Selama beberapa tahun yang akan datang, Barat adalah dan akan tetap sebagai peradaban yang paling berpengaruh. Namun, manakala dihadapkan pada keberadaan peradaban-peradaban lain, ia dapat saja mengalami kemunduran. Hal ini akan menyebabkan pergeseran dari Barat menuj

Abu Thalib Mengamuk

Abu Thalib Mengamuk Sejak kecil Nabi Muhammad saw. yang telah yatim-piatu itu ikut pamannya yang bernama Abu Thalib, yaitu sejak kakeknya, Abu Muthalib, meninggal dunia. Abdul Muthalib berpesan sebelum meninggal bahwa Abu Thalib harus menjaga kemenakannya itu baik-baik. Abu Thalib melaksanakan pesan itu. Sayangnya kepada Nabi Muhammad saw. sama seperti sayangnya kepada anak-anaknya sendiri. Sejak mendakwahkan agama Isalam, Muhammad selalu mendapatkan perlawanan dari kaum musyrikin. Abu Thalib membela kemenakannya itu mati-matian. Melindunginya dari ancaman bahaya, sesuai dengan pesan mendiang Abdul Muthalib. Pada suatu hari Abu Thalib melihat Nabi Muhammad saw. dalam keadaan mengenaskan. Tubuhnya kotor sekali. Darah dan kotoran ternak belepotan di bajunya. Abu Thalib tahu, itu pasti perbuatan kaum musyrik yang menganiaya Muhammad dengan segala cara. Mengapa Nabi Muhammad tidak membalas perlakuan buruk itu ? Apa Nabi takut ? Tidak, sama sekali tidak. Nabi Muhammad selal